/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/nature/nat-10/nat942.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/nature/nat-10/nat942.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ Elegant Rose - Working In Background

Selasa, 19 April 2016

KESEHATAN REPRODUKSI



Bahaya Penyakit Menular Seksual Pada Perempuan


Penyakit menular seksual (PMS) baik laki – laki maupun perempuan bisa beresiko tertular penyakit kelamin ini. Perempuan berisiko lebih besar untuk tertular, karena bentuk alat reproduksi perempuan lebih rentan terhadap penularan PMS. Serta sebagian besar tanpa gejala sehingga cenderung tidak mencari pengobatan. Sayangnya yang tampa gejala tersebut justru dapat menjadi sumber penularan penyakit menular seksual. Sedangkan pada laki – laki gejala PMS lebih mudah dikenali atau dirasakan.
            Sekitar 50% dari perempuan yang tertular PMS
tidak tahu bahwa sudah sudah tertular. Setiap orang yang sudah aktif seksual mudah untuk terpapar risiko tertular PMS. Kebanyakan orang mengira bahwa bisa tertular jika berhubungan seks dengan pekerja seksual. Penyakit menular seksual umumnya dikalangan medis lebih dikenal dengan istilah Sexually Transmitted Diseases (STD) yang sebelumnya dikenal dengan istilah Veneral Diseases (VD). PMS tidak dapat dicegah hanya dengan membersihkan alat kelamin setelah berhubungan seksual, minum jamu, minum antibiotic sebelum dan sesudah berhubungan seksual.
            Penyakit menular seksual (PMS) merupakan penyakit yang menular melalui hubungan seksual (hubungan kelamin). Penyakit menular ini akan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti – ganti pasangan baik melalui vagina, oral, maupun anal. Beberapa jenis PMS yang umum terjadi di Indonesia yang Gonore, Klamidia, Sifilis, Herpes Genetalis, Trikomonas Vaginalis, Ulkus Mole, Kutil Kelamin, HIV/AIDS.
            Yang akan dibahas saat ini adalah gonore, sifilis dan trikomonas vaginalis karena kejadian ini paling sering ditemui. Gonore disebabkan bakteri Nesisseria gonorrhea. Masa inkubasi (masa tunas) adalah 2-10 hari sesudah kuman masuk ke tubuh melalui hubungan seks. Gejala yang dialami pada perempuan yaitu terdapat keputihan (cairan vagina) kental berwarna kekuningan, rasa nyeri di rongga panggul, kadang-kadang juga tanpa gejala. Komplikasi yang mungki terjadi; penyakit radang panggul, kemungkinan kemandulan, infeksi mata pada bayi yang baru lahir yang pada akhirnya dapat menyebabkan kebutaan, memudahkan penularan HIV. Sifilis (raja singa) disebabkan oleh treponema pallidum, masa inkubasi 2-6 minggu, kadang-kadang sampai tiga bulan sesuadah kuman masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seksual. Setelah itu, beberapa tahun dapat berlalu tanpa gejala. Gejala-gejalanya berupa infeksi kronis dan sistemanis dengan tiga tahapan yaitu; (1) primer; luka pada kemaluan tanpa rasa nyeri, (2) sekunder; bintil/bercak merah ditubuh, (3) tersier; kelainan saraf, jantung, pembuluh darah, dan kulit. Komplikasi yang mungkin timbul jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan berat pada otak dan jantung. Selama masa kehamilan dapat ditularkan pada bayi dalam kandungan dan dapat menyebabkan keguguran dan atau lahir cacat, serta memudahkan penularan infeksi HIV. Serta Trikomoniasis vaginalis disebabkan sejenis protozoa trikomonas vaginalis. Pada umumnya ditularkan melalui hubungan seksual. Gejala dan tandanya antara lain: (1) cairan vagina (keputihan) encer, berwarna kuning, kehijauan, berbusa dan berbau busuk, (2) vulva agak bengkak, kemerahan, gatal, berbusa dan  terasa tidak nyaman. Komplikasi yang mungkin terjadi yaitu kulit sekitar vulva lecet, pada kehamilan mungkin berhubungan dengan kelahiran bayi premature, memudahkan penularan infeksi HIV.
            Serta untuk pengobatan penyakit menular seksual dapat disembuhkan dengan cara berobat pada dokter atau tenaga kesehatan. jika kita terkena PMS, masa pasangan kita juga harus diperiksa. Jika tidak , risiko kita akan tertular kembali sangat besar. PMS dapat dicegah hanya dengan:, tidak berhubungan dengan berganti – ganti pasangan, setia pada satu pasangan, menggunakan kondom bila berhubungan. Bila sudah diketahui terkena penyakit menular seksual segera melakukan pengobatan bukan hanya pada satu pasangan tapi oleh kedua pasangan. Karena penyakit menular seksual ini seperti bolah tenis. Saling timbal balik dan bila hanya satu yang diobati maka pengobatan tidak akan tuntas. Sehingga diharapkan kedua pasangan untuk bersama – sama berobat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar