BAB
II
KASUS
Pada tanggal 25 Maret 2013 ketika saya praktek klinik di Puskesmas
Tinggede. Saat itu pukul 09.30 wita datang seorang ibu (Ny.D) datang untuk
memeriksakan diri. Bidan mempersilahkan diri untuk duduk dan menanyakan keluhan
ibu. Ibu mengatakan baru selesai melahirkan anak pertamanya 5 hari yang lalu
dan menyusui bayinya setiapkali bayinya menangis dengan cara duduk ataupun tidur dan ibu mengeluh sakit pada kedua payudaranya ketika
ditekan dan merasa badannya panas.
Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui
TD:120/80 mmHg, Suhu: 38oC, nadi 88x/m, respirasi :20x/m, terlihat
putting susu menonjol normal dan kedua payudara berwarna kemerahan dan bengkak.
Setelah itu bidan memberikan penjelasan pada ibu dengan masalah ini bahwa
terjadi bendungan ASI pada kedua payudara ibu dan sangat berbahaya bagi ibu
karena jika tidak di keluarkan akan terjadi infeksi.
Serta bidan juga menganjurkan
ibu untuk
tetap memberikan ASI pada bayinya dan selalu menjaga kebersihan payudaranya. Kemudian bidan memberikan asuhan sesuai keluhan
pasien yaitu perawatan payudara dengan bendungan ASI tetapi sebelum dilakukan
perawatan ibu diberikan obat oral parasetamol 500 mg. Setelah dilakukan perawan
payudara bidan mengajarkan ibu untuk melakukannya di rumah dan bisa di bantu
oleh suami atau keluarga lainnya. Ibu mengatakan bahwa ibu bersedia untuk
melakukan perawatan payudara di rumah dengan rutin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar